Kamis, 16 Mei 2024

Maju Mundur Peradaban Pendidikan Islam


Oleh: Andri Irawan
 
Ilustrasi Peradaban Pendidikan Islam. Foto: Wikimedia Commons
 

Pendahuluan

Tak ada asap, jika tak ada api. Demikian sebuah pribahasa yang sering kita dengar. Ungkapan tersebut secara teoritis bisa bermakna sebab-akibat yang dapat kita rumuskan secara sederhana dengan satu pengertian bahwa tidak akan ada suatu peristiwa tanpa adanya sebab yang melatarbelakanginya. Sama halnya dengan perjalanan sejarah pendidikan Islam dari masa ke masa, senantiasa mengalami perubahan dan beragam dinamika. Salah satu contoh yang terjadi dalam perjalanan sejarah peradaban keislaman, misalnya fase perkembangan dan kemunduran pendidikan Islam. Tentu hal ini tidak terjadi begitu saja, melainkan banyak faktor yang mendasarinya. Kita dapat mengkaji, mempelajari dan memahami semua rentetan-rentetan sejarah untuk dapat kita rujuk serta ambil hikmah dan pelajarannya. Melalui paparan pembukaan ini, penulis akan sedikit menganalisa beberapa hal terkait faktor-faktor yang patut diduga menjadi penyebab maju dan mundurnya peradaban pendidikan Islam, terhitung sejak masa Daulah Abbasiyyah hingga saat ini. Mengingat isu kemajuan dan kemunduran peradaban pendidikan Islam ini selalu menjadi topik bahasan yang menarik untuk dikaji di berbagai diskursus akademik yang bahkan pada setiap generasi seiring berkembangnya zaman. Artinya topik bahasan sejarah peradaban Islam, khususnya dalam bidang pendidikan senantiasa menjadi pusat perhatian bagi para akademisi, ilmuan dan para pemikir Islam maupun non Islam di setiap zaman untuk membicarakannya.

Metode Penulisan

Artikel ini ditulis secara teoritis dengan menggunakan studi literatur. Uraian ini merupakan ringkasan dari hasil paparan diskusi perkuliahan Sejarah Pendidikan Islam pada program Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sehingga sistem kerja penulisan dikemas secara konseptual berdasarkan daya nalar penulis.

Analisis

Sebagaimana yang telah kita pahami bersama, bahwa pada masa kepemimpinan Islam di masa Daulah Abbasiyyah dulu, Islam berada pada posisi yang sedang maju-majunya atau yang kita kenal dengan istilah the golden age (masa keemasan Islam). Masa keemasan Islam ini merupakan sebuah produk revolusioner dari kalangan umat Islam yang berani untuk mencoba dan berhasil melakukan berbagai eksperimen ilmiah tanpa henti. Kemajuan peradaban pendidikan Islam dapat dilihat dari berbagai indikator, salah satunya adalah berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa tersebut. Selain aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, pesatnya perkembangan sosial, kebudayaan, ekonomi dan agama juga merupakan ciri majunya sebuah peradaban pendidikan Islam saat itu. Dari indikasi-indikasi tersebut maka nampak jelas bahwa salah satu faktor yang menjadi sebab majunya peradaban pendidikan Islam di masa Daulah Abbasiyyah antara lain cara berpikir umat Islam yang sangat maju. Mereka mampu menyeimbangkan konsep belajar agama dan ilmu pengetahuan secara bersama tanpa dikotomi. Sehingga potensi keilmuan umat Islam saat itu sangatlah berkembang dan memiliki arti penting bagi masyarakat luas.

Perkembangan dan kemajuan peradaban pendidikan Islam sebagaimana yang diuraikan di atas, ternyata tidak bisa bertahan selamanya. Setelah umat Islam mengalami perkembangan keilmuan dan merasakan segi-segi kebermanfaatannya, pada akhirnya nestapapun menerjang. Kemunduran peradaban pendidikan Islam sudah banyak tercium. Terdapat faktor-faktor yang memicu kemunduran peradaban pendidikan Islam pada masa itu, antara lain adanya perebutan kekuasaan di kalangan para Khalifah atau Elite Politik mereka. Selain itu, munculnya gerakan-gerakan atau dinasti kecil yang mencoba dan berhasil memerdekakan dirinya, atau istilah lain ingin membuat negara di dalam negara. Dilema tersebut menjadi titik awal dari kehancuran peradaban pendidikan Islam saat itu, ditambah lagi banyak paham-paham dan ajaran-ajaran menyimpang kian bermunculan melanda umat. Ajaran "nyeleneh" yang tentu akan mendegradasi pemikiran logis-rasional umat Islam saat itu, merupakan alasan nyata kemunduran peradaban pendidikan Islam sudah berada di depan mata, mereka lupa akan kebenaran ilmiah yang selama ini diperjuangkan.

Selain dari masa Daulah Abbasiyyah, kemajuan dan kemunduran peradaban pendidikan Islam pun berdampak di negara-negara Eropa. Salah satu produk unggulan yang dihasilkan dalam peradaban ini adalah berkembangnya khasanah keilmuan Islam, meliputi kemajuan intelektual, filsafat, sains, ilmu fiqih dan banyak lagi. Majunya peradaban pendidikan Islam pada masa ini antara lain adanya para pemimpin yang bijak, sehingga atas kepemimpinannya tersebut berhasil membangun konsep ideologi bangsa, membangun sikap toleransi antar umat beragama, tanpa melihat perbedaan suku, ras dan kepercayaan ti tengah masyarakat majemuk saat itu. Namun kemajuan peradaban saat itu tidak bertahan lama, banyak faktor yang memicu terjadinya fase kemunduran tersebut, antara lain adanya konflik bernuansa agama antara umat Islam dan Kristen yang berujung peperangan. Selain itu alat perekat peratuan dan kesatuan mulai pecah dan ditambah kondisi sosial-ekonomi kian memburuk.

Dari paparan tersebut, berimbas pada konteks peradaban Islam saat ini. Kita menyadari bahwa saat ini peradaban Islam bisa dikatakan sedang tidak baik-baik saja. Saat ini kita berada pada kebalikan masa keemasan Islam di masa lalu. Negara-negara Barat saat ini justru yang menjadi dominan atas kemajuan peradaban di dunia, termasuk peradaban pendidikan. Jika kita analisis, sebetulnya faktor-faktor yang melatarbelakangi mundurnya peradaban Islam saat ini tidak jauh berbeda dengan sebab-sebab di masa lalu seperti persatuan umat Islam sudah lemah, perpecahan antar sesama Islam sudah tidak terelakkan, serta kurangnya membuat gebrakan pemikiran yang memadukan antara Islam dan sains pada satu paradigma komplementer. Nyatanya kini hanya ada sebuah paradigma pendidikan Islam yang dikotomis, sehingga ilmu dan agama sulit terintegrasi. Selain itu komitmen konsumtif atau ketergantungan terhadap produk asing yang juga menjadi pemicu mundurnya peradaban pendidikan Islam, akibatnya umat Islam cenderung susah berbuat produktif.

Simpulan

Majunya peradaban pendidikan Islam, dulu maupun sekarang pada umumnya sangat ditentukan oleh kondisi masyarakat yang berani berpikir secara logis-rasional, membangun sikap toleransi antar semua keragaman, memupuk persatuan dan kesatuan, serta adaptif terhadap perkembangan zaman. Sedangkan mundurnya peradaban pendidikan Islam disebabkan adanya perpecahan antar umat, baik secara intern ataupun ekstern sehingga komitmen kebersamaan dalam membangun pendidikan Islam yang progresif akan terbengkalai. Selain itu, mundurnya peradaban pendidikan Islam bisa disebabkan pula oleh sistem pendidikan yang dikotomis.

Penutup

Demikian uraian dari penulis kali ini, semoga bermanfaat, kurang lebihnya mohon maaf. Penulis menyadari atas segala kekurangan dalam artikel ini, sehingga kritik konstruktif tentu sangat dibutuhkan dalam rangka melakukan perbaikan. Jika para pembaca ingin memberikan kritik dan saran, dapat mengirimkannya melalui email: andriirawanpai@gmail.com. Sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resensi Materi Perkuliahan Pengembangan Keberagamaan Peserta Didik

Hakikat Agama dan Esensi Beragama dalam Islam 1.          Hakikat Agama Harun Nasution menjelaskan bahwa agama memiliki makna sebagai su...